Thursday, September 16, 2010

kelanadua

"Ah, akhirnya aku temukan tempat berlabuh", pikir Kelana

Ia pun arungi lautan jengkal demi jengkal
Riak, ombak, angin kencang, badai, semua dilaluinya
Semakin mendekat
Semakin dekat
Dan dekat

Kelana memutari pulau kecil itu
Cari dataran landai tuk berlabuh
Namun sebelum ia dapat sampai di dataran indah yang terlihat,
Ia tak dapat mendekat
Pulau itu kecil
Namun dikelilingi banyak karang batu

Diputarinyalah pulau itu
Hari demi hari
Jam demi jam
Menit demi menit
Detik demi detik
Dari satu kayuhan ke kayuhan lain
Tuk mencari jalan masuk

Terkadang terlihat tempat yang tak banyak batu karang
Tapi ombak tak bersahabat
Karena ombak akan menghempaskan kelana kembali ke laut

Sampai akhirnya satu sapuan atau dua membawa kelana menjauh dari pulau itu

Dan ia hanya dapat memandangi pulau itu dari kejauhan

...........

Dan sekali lagi terombang-ambing tak tentu arah di tengah-tengah lautan

Kelana

Kelana tak temukan tempat tuk berlabuh
Halu ke kanan ia tak tersampaikan
Halu ke kiri pun tak ada ujung
Air, Air dan Air

Laut dengan riaknya
Laut dengan ombaknya
Laut dengan gelombangnya
Laut dengan badainya
Itu yang ditemui kelana

Ingin tempat bersauh itu ditemui
Namun sauh tak dapat berlabuh
Tak ada daratan
Tak ada daratan

Sekali lagi kelana terdiam
Sela
....

Halu ke kiri
Halu ke kanan
Dan terus ke kanan
Dan terus ke kanan

Sampai kelana lihat sebuah pulau kecil
Pulau kecil nan makmur
Pulau itu boleh kecil
Tapi disitulah kelana ingin berlabuh
Dan melepas segala rindu duka suka nya